05/11/10

Mendesain Dapur Berdasarkan Fungsinya


DAPUR bisa diibaratkan sebagai jantung di sebuah rumah.  Berbagai kegiatan yang berkenaan dengan pengolahan makanan, yang merupakan sumber tenaga dan nutrisi keluarga, berlangsung di sini. Pernyataan di atas merupakan salah satu alasan, mengapa dapur sebaiknya didesain dengan baik.
Proses desain dapur tidak bisa sembarangan, karena akan memengaruhi kenyamanan berkegiatan di dalamnya. Salah satu yang perlu diketahui sebelum mendesain dapur adalah pembagian aktivitas di dapur itu. Salah satunya adalah pembagian dapur berdasarkan fungsinya. Kategori ini membagi dapur menjadi dua, dapur basah dan dapur kering.
Dapur basah adalah area dapur dimana kegiatan masak memasak dilakukan. Mulai dari proses pencucian hingga pengolahan bahan makanan dilakukan di dapur basah.
Dapur kering merujuk pada area dapur yang digunakan untuk kegiatan yang serba ringkas. Seperti menyajikan makanan saat sarapan. Menyeduh secangkir teh atau kopi, juga bisa dilakukan di dapur kering. Dapur kering pun bisa digunakan sebagai area kumpul keluarga, untuk sekedar berbincang-bincang sambil menikmati kudapan atau camilan.
Setelah mengetahui pembagian ini, saatnya membuat perencanaan letak di dapur. Menurut Yuni Jie dalam bukunya Simply Simple, perencanaan dapur sebaiknya mengikuti kaidah segitiga. Kaidah ini dibuat berdasarkan tiga fungsi utama dapur, yaitu penyimpanan, persiapan, dan pengolahan. Berdasarkan kaidah ini, jarak antara lemari pendingin, kompor, dan bak cuci piring haruslah seimbang. Jika ditarik garis di antaranya, haruslah membentuk segitiga. Idealnya, segitiga sama sisi.

Sumber : properti.kompas.com

Anjuran Saat Mendekorasi Kamar Mandi

Anda ingin mengganti bak mandi dengan shower. Ingin mengganti keramiknya yang sudah kusam dan pecah-pecah. Ingin memasang rak yang cukup besar sehingga dapat meletakkan berbagai perlengkapan mandi di sana. Hm... mungkin ini memang sudah saatnya Anda merenovasi kamar mandi!
Tetapi sebelum Anda memanggil tukang dan merombak total kamar mandi Anda, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

1. Rencanakan apa yang ingin diubah
Buat daftar tentang apa yang Anda suka atau tidak suka dari kamar mandi Anda. Tentukan apakah Anda ingin mengubah semua atau mempertahankan beberapa bagian. Contohnya, Anda tidak suka dengan lemari kecil di dinding karena warnanya yang gelap. Pilihannya, apakah Anda ingin mengganti yang baru atau hanya mengecat ulang warnanya.

2. Tentukan budget atau jumlah dana
Alokasikan jumlah dana. Bagi-bagi menjadi beberapa pos. Misalnya untuk keramik, cat dinding, kaca, atau apakah akan mengganti lemari pajangan. Gunakan dana yang ada secara bijak. Kalau Anda akan mengganti ubin, maka Anda bisa menekan pengeluaran pada kaca rias, lemari, atau keramik dinding.

3. Tidak harus dirombak habis
''Tidak semua ornamen atau peralatan harus diganti untuk mendapatkan tampilan yang baru,'' ujar Jill Keig, desainer interior Wiseman and Gale Interiors di Arizona. Trik agar kamar mandi tampil baru adalah dengan mengubah tatanan atau tampilan barang di dalamnya. Contohnya lemari atau kaca penyimpan obat-obatan dan sabun. Buat corak atau tatanan yang serasi antara rak handuk dan lemari kecil.

4. Tambahkan aksesori
Tambahkan beberapa aksesori baru untuk memberikan kesan baru pada kamar mandi. Contohnya ganti botol berisi cairan sabun, atau rak kecil untuk menggantung sikat gigi dan pasta gigi. Tambahkan juga lilin aromaterapi atau vas berisi bunga. Coba juga ganti handuk warna-warni Anda dengan warna putih gading. Handuk berwarna-warni dalam beberapa kali pencucian akan terlihat kusam dan tidak menarik.

5. Berikan ruang kosong
Usahakan tampilan kamar mandi tetap rapi. Biasakan untuk menaruh kembali barang-barang ke tempatnya setelah dipakai. Berikan juga ruang kosong, agar kamar mandi tidak terlihat semrawut. Tempatkan botol-botol shampo, hairspray, losion, dan botol sabun pada meja khusus. Buang semua peralatan yang sudah habis.


Sumber : properti.kompas.com